Bantul--Kemajuan teknologi yg begitu pesat tidak lantas harus
melupakan kearifan lokal yang seharusnya dijunjung tinggi.
Sejarah-sejarah masa lalu khususnya yg ada di Daerah Istimewa Yogyakarta
harus dapat menjadi tumpuan dan pegangan dalam era globalisasi. Hal ini
di apresiasi melalui kegiatan kunjungan ke museum yg dilakukan oleh
siswa kelas V SD N Depok 1 atas kerjasama pihak sekolah dengan Dinas
Kebudayaan DIY melalui progamnya yakni Wajib Kunjung Museum (WKM)
Kegiatan WKM yg merupakan kali kedua di tahun 2017 ini mengunjungi dua
lokasi museum yakni Museum Tani Jawa Indonesia yg berada di Imogiri dan
Museum Purbakala Pleret yg ada di Pleret. Kegiatan yg dilaksanakan pada
Sabtu (16/9) ini selain diikuti oleh siswa dan guru pendamping juga
dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa PPL Universitas Sanata Dharma yg
keseluruhannya hampir mencapai 100 peserta. Menggunakan tiga buah bus
dan tiga buah mobil seluruh akomodasi ditanggung oleh Dinas Kebudayaan
DIY.
Selain melihat koleksi museum berupa alat-alat pertanian
tradisional para siswa juga diajak untuk kembali mengenal makanan
tradisional berupa cemplon yg sudah mulai jarang ditemui melalui
kegiatan cooking class yg dilaksanakan di Museum Tani Jawa. Budaya Jawa
lainnya berupa Gejog Lesung dan permainan egrang juga ditampilkan di
museum ini.
Kunjungan berikutnya yakni Museum Purbakala Pleret yg
dahulunya merupakan keraton Mataram Islam Raja Amangkurat I dimana
terdapat peninggalan berupa Sumur Gumuling. Sumur Gumuling dahulunya
merupakan tempat mencuci pusaka , terang Bapak Susanto selaku kepala
museum. Kegiatan diisi dengan menonton film tentang sejarah kerajaan
Mataram Islam dan melihat koleksi museum.
link alternatif sbobet terupdate 2020
BalasHapusAyo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..
Klik >>>>>>> Daftar SBO
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online