Selasa, 19 September 2017

BELAJAR MEMBUAT CEMPLON DI MUSEUM TANI



Bantul--Kemajuan teknologi yg begitu pesat tidak lantas harus melupakan kearifan lokal yang seharusnya dijunjung tinggi. Sejarah-sejarah masa lalu khususnya yg ada di Daerah Istimewa Yogyakarta harus dapat menjadi tumpuan dan pegangan dalam era globalisasi. Hal ini di apresiasi melalui kegiatan kunjungan ke museum yg dilakukan oleh siswa kelas V SD N Depok 1 atas kerjasama pihak sekolah dengan Dinas Kebudayaan DIY melalui progamnya yakni Wajib Kunjung Museum (WKM)

Kegiatan WKM yg merupakan kali kedua di tahun 2017 ini mengunjungi dua lokasi museum yakni Museum Tani Jawa Indonesia yg berada di Imogiri dan Museum Purbakala Pleret yg ada di Pleret. Kegiatan yg dilaksanakan pada Sabtu (16/9) ini selain diikuti oleh siswa dan guru pendamping juga dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa PPL Universitas Sanata Dharma yg keseluruhannya hampir mencapai 100 peserta. Menggunakan tiga buah bus dan tiga buah mobil seluruh akomodasi ditanggung oleh Dinas Kebudayaan DIY. 

Selain melihat koleksi museum berupa alat-alat pertanian tradisional para siswa juga diajak untuk kembali mengenal makanan tradisional berupa cemplon yg sudah mulai jarang ditemui melalui kegiatan cooking class yg dilaksanakan di Museum Tani Jawa. Budaya Jawa lainnya berupa Gejog Lesung dan permainan egrang juga ditampilkan di museum ini.

Kunjungan berikutnya yakni Museum Purbakala Pleret yg dahulunya merupakan keraton Mataram Islam Raja Amangkurat I dimana terdapat peninggalan berupa Sumur Gumuling. Sumur Gumuling dahulunya merupakan tempat mencuci pusaka , terang Bapak Susanto selaku kepala museum. Kegiatan diisi dengan menonton film tentang sejarah kerajaan Mataram Islam dan melihat koleksi museum.

















1 komentar:

  1. link alternatif sbobet terupdate 2020

    Ayo Segera Daftar Akun Bermain Anda..Gratiss..

    Klik >>>>>>> Daftar SBO

    Hubungi Segera:
    WA: 087785425244
    Cs 24 Jam Online

    BalasHapus