Jumat, 29 September 2017

Cegah Kerusakan Sejak Dini,Petugas Puskesmas Depok 1 Periksa Gigi Siswa





Depok—Rabu (28/9) Sebanyak dua orang petugas dari Puskesmas Depok 1 kecamatan Depok kembali mendatangi sekolah untuk yang kedua kali. Sebelumnya pada bulan Maret yang lalu juga sempat menyambangi sekolah untuk memeriksa kondisi gigi para siswa. Untuk pemeriksaan kali ini ditargetkan untuk kelas III, V, dan VI saja. Pemeriksaan yang dilakuan selama kurang lebih dua jam tersebut tidak menemukan permasalahan yang berarti. Namun ada beberapa siswa yang disarankan untuk dirujuk ke Puskesmas atau dokter gigi karena masalah gigi berlubang. Kegiatan yang bersifat rutin tersebut akan terus dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan siswa khususnya pada gigi dimana pada umumnya anak-anak sering menkonsumsi makanan yang membuat gigi menjadi rusak. Serta kebiasaan tidak menggosok gigi yang dapat memperparah kerusakan gigi. Untuk itu maka para siswa dihimbau untuk selalu rajin dalam menggosok gigi minimal dua kali sehari.








Selasa, 26 September 2017

Peringati HUT Kemerdekaan RI ke-72 SD Negeri Depok 1 Adakan Karnaval


Depok—Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 SD Negeri Depok 1 menggelar acara karnaval jalan kaki yang diikuti oleh seluruh siswa kelas I hingga kelas VI. Acara tersebut dilaksanakan tepat sehari sebelum peringatan HUT Kemerdekaan dan dipimpin langsung oleh kepala SD Negeri Depok 1 Ibu Sri Haryani Wahyu Lestari, S.Pd, M.Pd. Pada kesempatan tersebut beliau berpesan kepda peserta didik khususnya agar senantiasa dapat mengisi kemerdekaan dengan mengukir pretasi yang membanggakan. Rute karnaval tersebut dimulai dengan mengelilingi area pasar Stan, dilanjutkan ke jalan Raya Tajem, kemudian masuk menuju lapangan Denokan dilanjutkan melewati jalan Sabo, dan berakhir di halaman sekolah.

Acara karnaval yang baru pertama kali digelar tersebut mendapat apresiasi yang luar biasa dari para orang tua/wali murid. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme mereka dalam melakukan persiapan mulai dari kostum hingga pernak-perniknya. Pihak sekolah menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing paguyuban kelas untuk mempersiapkan kegiatan tersebut. Sebagai panitia, pihak sekolah yang hanya menentukan tema yang akan diusung oleh masing-masing tingkatan kelas serta mengarahkannya. Dukungan juga datang dari mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL di SD Negeri Depok 1 yakni Program PPL Reguler dan Program PPL SM 3T yang kesemuany berada di bawah naungan Universitas Sanata Dharma dimana para mahasiswa tersebut membantu panitia dalam pelaksanaan kegiatan karnaval tersebut.

Terdapat sedikitnya enam tema dalam karnaval tersebut, yakni tema Cita-citaku untuk kelas I, Petani Indonesia untuk kelas II, Olahragawan untuk kelas III, sedangkan kelas IV bertemakan Kita Pancasila. Kelas V sebagai pembawa bendera merah putih bertemakan Pelajar Indonesia dan kelas VI dengan tema Perjuangan menggunakan pakaian loreng. Tema-tema tersebut merupakan penggambaran dari kondisi bangsa Indonesia yang dimulai dari masa perjuangan hingga saat ini dimana rasa cinta tanah air kian tergerus dengan adanya berbagai kasus yang menerpa bangsa Indonesia.

Diharapkan dengan adanya kegiatan karnaval tersebut dapat menumbuhkembangkan jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan khususnya bagi peserta didik dan masyarakat pada umumnya. Selain itu kegiatan tersebut merupakan sarana eksistensi SD Negeri Depok 1 dimana tidak hanya unggul dalam bidang akademik saja namun dapat menunjukkan kreatifitas dari masing-masing peserta didik. Acara tersebut sekaligus sebagai ajang mempererat hubungan antara pihak sekolah dengan orang tua/wali murid serta antar sesame orang tua/wali murid. Diharapkan acara serupa dapat dilaksanakan kembali pada tahun-tahun mendatang.(Red.)

Minggu, 24 September 2017

Pererat Tali Silaturahmi, SD Negeri Depok1 Adakan Pengajian Rutin


 DEPOK--Era globalisasi yang ada seperti sekarang ini cenderung menjauhkan masyarakat dari sifat akhlaqul karimah. Untuk itu maka SD Negeri Depok 1 sebagai lembaga pendidikan formal tak hanya mendidik siswa siswi melainkan lebih jauh berperan dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat khususnya orang tua wali murid melalui kegiatan pengajian yang rutin dilaksanakan sebulan sekali.

Pengajian yang digelar pada hari Ahad (24/9) merupakan kali kedua yang sebelumnya telah dilaksanakan pada bulan Agustus lalu. Dalam kegiatan kali ini para jamaah yang hadir dikhususkan dari orang tua/ wali siswa kelas 4 s/d 6. Sebagai penceramah turut mengundang Ust Drs Ahmad Burhani M Si yang juga merupakan kepala sekolah SDIT Luqman Hakim. Dalam ceramahnya beliau menuturkan bahwa tidak ada kata usang dalam melakukan pendidikan khususnya pada anak. Yang artinya bahwa pendidikan harus senantiasa berlanjut dan terus-menerus.

Acara pengajian Ahad pagi tersebut dibuka oleh Kepala Sekolah SDN Depok 1 Sri Haryani Wahyu Lestari S Pd M Pd melalui sambutannya yang menekankan bahwa dengan adanya pengajian rutin bulanan tersebut diharapkan dapat membentengi diri khususnya bagi putra putri orang tua wali murid dari penjajahan masa kini yang justru lebih berat daripada penjajahan masa lalu sebelum kemerdekaan. Walaupun sempat diguyur hujan namun para jamaah tetap mengikuti kegiatan pengajian dari awal sampai akhir.(red).








Jumat, 22 September 2017

Cegah Pergaulan Bebas, Puskesmas Depok 1 Adakan Penyuluhan di SD Negeri Depok 1

 
DEPOK--Sebanyak 55 siswa kelas VI SD N Depok 1 mengikuti penyuluhan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Depok 1 pada Senin (18/9) bertempat di aula sekolah. Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih dua jam tersebut mengulas tentang damapak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas mulai dari seks bebas hingga penyalahgunaan obat-obatan. Dalam era yang seperti sekarang ini sangat penting untuk membentengi siswa dan siswi dari pergaulan bebas. Tak hanya dari sekolah dan lembaga yang terkait, Namun peran orang tualah yang justru sangat besar dalam membimbing anak-anaknya untuk dapat bergaul secara baik dan sehat.

Dalam kesempatan tersebut dua orang petugas dari Puskesmas Depok 1 memberikan penyuluhan tentang Bahaya Seks Bebas, Rokok, dan Penyalahgunaan Obat-obatan Terlarang. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan tersebut sangat tinggi lantaran usia mereka yang mendekati masa puber. Tak jarang dari peserta yang malu-malu ketika sesi penyuluhan tentang Seks Bebas berlangsung. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda terutama anak-anak sudah mulai terkontaminasi dengan pergaulan bebas.

Terbukti tidak sedikit pula siswa yang sudah mulai mengenal pergaulan bebas utamanya pada rokok. Walau hanya sebatas mencoba, ternyata setelah ditelusuri lebih jauh ternyata pengaruh lingkungan dan peran keluarga sangat dominan. Ikut-ikutan teman, tutur seorang siswa. Adapula yang mencontoh kebiasaan orang tua. Maka dari itu pihak sekolah menghimbau khususnya pada orang tua siswa SD N Depok 1 untuk selalu mengawasi putra putrinya dan yang paling penting dapat menjadi tauladan yang baik bagi anak-anaknya.(red).

Selasa, 19 September 2017

BELAJAR MEMBUAT CEMPLON DI MUSEUM TANI



Bantul--Kemajuan teknologi yg begitu pesat tidak lantas harus melupakan kearifan lokal yang seharusnya dijunjung tinggi. Sejarah-sejarah masa lalu khususnya yg ada di Daerah Istimewa Yogyakarta harus dapat menjadi tumpuan dan pegangan dalam era globalisasi. Hal ini di apresiasi melalui kegiatan kunjungan ke museum yg dilakukan oleh siswa kelas V SD N Depok 1 atas kerjasama pihak sekolah dengan Dinas Kebudayaan DIY melalui progamnya yakni Wajib Kunjung Museum (WKM)

Kegiatan WKM yg merupakan kali kedua di tahun 2017 ini mengunjungi dua lokasi museum yakni Museum Tani Jawa Indonesia yg berada di Imogiri dan Museum Purbakala Pleret yg ada di Pleret. Kegiatan yg dilaksanakan pada Sabtu (16/9) ini selain diikuti oleh siswa dan guru pendamping juga dibantu oleh rekan-rekan mahasiswa PPL Universitas Sanata Dharma yg keseluruhannya hampir mencapai 100 peserta. Menggunakan tiga buah bus dan tiga buah mobil seluruh akomodasi ditanggung oleh Dinas Kebudayaan DIY. 

Selain melihat koleksi museum berupa alat-alat pertanian tradisional para siswa juga diajak untuk kembali mengenal makanan tradisional berupa cemplon yg sudah mulai jarang ditemui melalui kegiatan cooking class yg dilaksanakan di Museum Tani Jawa. Budaya Jawa lainnya berupa Gejog Lesung dan permainan egrang juga ditampilkan di museum ini.

Kunjungan berikutnya yakni Museum Purbakala Pleret yg dahulunya merupakan keraton Mataram Islam Raja Amangkurat I dimana terdapat peninggalan berupa Sumur Gumuling. Sumur Gumuling dahulunya merupakan tempat mencuci pusaka , terang Bapak Susanto selaku kepala museum. Kegiatan diisi dengan menonton film tentang sejarah kerajaan Mataram Islam dan melihat koleksi museum.

















Senin, 18 September 2017

GURU DAN SISWA KOMPAK BOYONG PIALA

Depok--Baru-baru ini sejumlah guru di kecamatan Depok mengikuti lomba Kreatifitas Guru dengan tema Nguri-uri Budaya Ngayogyakarta. Lomba yg diselenggarakan tepatnya hari Kamis (14/9) yg lalu dipusatkan di SD Budi Mulia Dua Pandeansari . Pada kesempatan tersebut SDN Depok 1 satu peserta dari guru yakni bpk Bambang Susilo yg memang mumpuni di bidang kabudayan Ngayogyakarta. Alhasil perwakilan dari SDN Depok 1 tersebut mendapat trophy juara pertama tingkat kecamatan melalui kepiawaiannya mendongeng. Selanjutnya akan dikirim mewakili kecamatan untuk melaju ke tingkat kabupaten pekan mendatang.

Selain dari guru trophy juara juga dibawa pulang oleh siswa atas nama Stevani Vaniesa Putri siswi kelas VI SDN Depok 1. Juara pertama diraih oleh Stevani pada acara Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) untuk kategori lomba pidato atau dai cilik yg dilaksanakan pada Sabtu (16/9) kemarin bertempat di SDN Maguwoharjo 1. Kelebihan Stevani yg sering tampil di depan umum membuat siswi yg satu ini mempunyai kepercayaan diri yg tinggi dimana hal tersebut merupakan kunci utama dalam meraih gelar juarab selain tentu saja bakat yg dimiliki (red.)